Senin, 31 Agustus 2015

Greenlight, Ariel, dan Bisnis Distro

Kaos Distro Greenlight dan Ariel Noah


Kaos Distro Greenlight pertama kali berdiri pada akhir 90-an, dengan pasar anak muda, serta dengan corak stylish dan never to end. Selain fokus dalam pemasaran kaos, tersedia juga jaket, kemeja, sweater, celana panjang/ pendek, topi, tas, ikat pinggang, sepatu, dan sandal. Didesain senyaman mungkin dengan gambar-gambar serta tulisan catchy yang unik. 

Ciri khas desain kaos Greenlight yaitu berkonsep trendy dan stylish sehingga membuat orang yang memakainya nyaman dan percaya diri. Design Greenlight melambangkan 'Never End To Concept' karena pakaian di merek ini designnya bisa dipakai oleh semua umur.
 
kaos distro greenlight

Kaos Distro Greenlight

Selain Greenlight, pemiliknya mengembangkan merk 3Second dan Moutley. Ketiga merek ini punya konsep dan misi masing-masing. 3 Seconds punya misi untuk membuat customers merasa seperti selebriti karena itu konsepnya adalah trendy dan stylish sehingga merek 3second dikenal dengan dengan statement 'Feel Famous'. Lalu, untuk merek Yang ketiga adalah, Moutley ini adalah mereka dengan statement 'Be Spotlight'. Konsep dan design-nya selalu mengikuti perkembangan jaman.

Membicarakan kaos distro Greenlight  rasanya tidak lengkap jika tidak mencantumkan nama Ariel Noah yang menjadi bintang iklan (endorser) sekaligus brand ambassador (duta merek) untuk salah satu mereknya, yakni Greenlight. Bukan tanpa perjudian Greenlight memilih Ariel sebagai endorser. Pasalnya, selain memiliki karya yang fenomenal, Ariel pun memiliki sisi lain kehidupan yang sempat menjadi highlight di berbagai media dan menimbulkan kontroversi. Hal inilah yang memosisikan sosok Ariel seperti pedang bermata dua; dapat menjadi brand equity builder ataupun brand equity killer.

Bentuk kerja sama yang dilakukan dengan Ariel bisa dibilang bukan hanya dari nilai bisnis, tetapi lebih pada pendekatan personal kepada sang selebriti untuk mendapatkan pengalaman dan kenyamanan dalam menggunakan produk. Selain kenyamanan, kemudahan juga diberikan Greenligt dengan banyaknya gerai penjualan di hampir setiap kota besar di Indonesia. Ini membantu sang selebriti akan suplai produk dalam mendukung performa ketika konser, termasuk menyediakan desain khusus buat mereka.


Belajar dari kesuksesan inilah,  Greenlight  bersama 3Second kembali mencomot musisi papan atas lainnya, yakni Narova Morina Sinaga (Momo Geisha). Sedangkan endorser pria dipilih Raffi Ahmad, presenter kondang yang natural dan atraktif. Tak hanya selebriti lokal, musisi asing asal Inggris, We Start Partys, pun berhasil digaet untuk membantu pemasaran. 

PROFIL 3 SECOND: KAOS DISTRO BANDUNG BRANDED


Bisnis fashion, terutama Factory Outlet, Boutic Outlet, dan Distribution Outlet, semakin menggeliat dan berkembang di Indonesia seiring dengan berkembangnya trand budaya dan fashion di Indonsia. Hal ini membuat merek-merek lokal berusaha mempertahankan kualitas dan segmennya.

Sebagai kiblat fashion tanah air, kaos distro Bandung ikut berkompetisi dalam mengembangkan kualitas an manajerialnya, salah satunya adalah3 second. 3 Second merupakan salah satu brand pakaian ternama di kalangan anak muda yang berpusat di kota Bandung. Sebagai salah-satu distro branded yang telah berdiri selama 10tahunan terakhir, 3 Second telah berkomitmen menyediakan fashion untuk kalangan sreet weardewasa muda.
kaos 3SECOND Bandung, kaos 3SECOND online, kaos 3SECOND murah, kaos 3SECOND terbaru, grosir kaos 3SECOND, kaos 3second original, kaos 3SECOND kw super, kaos 3SECOND grade ori, kaos distro 3SECOND, kaos 3SECOND couple, Kaos Distro

Outlet 3 Second-GKDB


Kaos distro 3 Second pertama kali berdiri pada akhir 2002, dengan pasar anak muda, serta dengan corak stylish dan trendy. Selain fokus dalam pemasaran kaos, tersedia juga jaket, kemeja, sweater, celana panjang/ pendek, topi, tas, ikat pinggang, sepatu, dan sandal. Didesain senyaman mungkin dengan gambar-gambar serta tulisan catchy yang unik. 

Ciri khas desain kaos 3second yaitu berkonsep trendy dan stylishsehingga membuat orang yang memakainya nyaman dan percaya diri. Desainnya simpel-simpel, kebanyakan memainkan font disetiap desainnya.

kaos 3SECOND Bandung, kaos 3SECOND online, kaos 3SECOND murah, kaos 3SECOND terbaru, grosir kaos 3SECOND, kaos 3second original, kaos 3SECOND kw super, kaos 3SECOND grade ori, kaos distro 3SECOND, kaos 3SECOND couple, Kaos Distro

3Second Ladies-GKDB


Selain 3second, pemiliknya mengembangkan merk Greenlight danMoutley. Ketiga merek ini punya konsep dan misi masing-masing. 3 Seconds punya misi untuk membuat customers merasa seperti selebriti karena itu konsepnya adalah trendy dan stylish sehingga merek 3second dikenal dengan dengan statement 'Feel Famous'. Lalu, untuk merek Greenlight melambangkan 'Never End To Concept' karena pakaian di merek ini designnya bisa dipakai oleh semua umur. Yang ketiga adalah, Moutley ini adalah mereka dengan statement 'Be Spotlight'. Konsep dan design-nya selalu mengikuti perkembangan jaman.

Membicarakan 3Second rasanya tidak lengkap jika tidak mencantumkan nama Ariel Noah yang menjadi bintang iklan (endorser) sekaligus duta merek (brand ambassador) untuk salah satu mereknya, yakniGreenlight. Bukan tanpa perjudian 3Second memilih Ariel sebagaiendorser. Pasalnya, selain memiliki karya yang fenomenal, Ariel pun memiliki sisi lain kehidupan yang sempat menjadi highlight di berbagai media dan menimbulkan kontroversi. Hal inilah yang memosisikan sosok Ariel seperti pedang bermata dua; dapat menjadi brand equity builderataupun brand equity killer.

Bentuk kerja sama yang dilakukan dengan Ariel bisa dibilang bukan hanya dari nilai bisnis, tetapi lebih pada pendekatan personal kepada sang selebriti untuk mendapatkan pengalaman dan kenyamanan dalam menggunakan produk. Selain kenyamanan, kemudahan juga diberikan3Second dengan banyaknya gerai penjualan di hampir setiap kota besar di Indonesia. Ini membantu sang selebriti akan suplai produk dalam mendukung performa ketika konser, termasuk menyediakan desain khusus buat mereka.
 
Belajar dari kesuksesan inilah 3Second kembali mencomot musisi papan atas lainnya, yakni Narova Morina Sinaga (Momo Geisha) untuk merek3Second Ladies. Sedangkan endorser pria dipilih Raffi Ahmad, presenter kondang yang natural dan atraktif. Tak hanya selebriti lokal, musisi asing asal Inggris, We Start Partys, pun berhasil digaet untuk membantu pemasaran.
 
Selain Greenlight dan 3Second, masih ada merek lain yang menjadi andalan produsen pakaian asal Bandung ini, seperti Famo, yang karib dengan gaya Uki Noah, baik di atas panggung ataupun di luar panggung. Satu lagi Moutley, pakaian yang desainnya mengacu pada budaya jalanan (street culture) yang digemari pencinta skateboard dan musik indie rock. Pemilihan endorser-nya pun disesuaikan dengan segmen pasar, yaitu Rosemary band yang mengusung genre indie punk.

Produk yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari kaos, celana, jaket, sepatu, tas, sandal, dan sebagainya, dengan jumlah rata-rata desain sekitar 240 varian  per bulan. Dan 3Second mampu memproduksi sekitar 2 juta potong per tahun.

Asal usul DREAM BIRS ARTWEAR

Snap%2B2014-12-29%2Bat%2B09.56.06

Salamat datang kembali kawan, kali ini gue bahas T-shirt banyak sekali sekarang indie clothing yang banyak di buat oleh anak-anak muda meskipun tidak banyak yang hanya ikut ikutan dan belum layak menurutku untuk terjun di dunia clothing tapi gpp namanya juga indie. Kali ini gue bahas Clothing asal Bandung yang Bernama Dreambirds Artwear alasanya Kenapa gue Bahas Clothing yang berlambangkan Kepala Burung Hantu karena gue sekarang lagi seneneg sama nih Clothing secara belum banyak bajakanya dan Eksklusif. Mungkin banyak dari mereka yang belum mengenal Dreambirds Artwear ini brand darimana sih, tapi mungkin bagi anak yang sering main kedistro premium sudah tidak asinglagi dengan Brand ini dan ini cerita perjalanan Dreambirds Artwear sampai bisa sukses seperti ini.

Jauh sebelum Dreambirds lahir, Abinara sempat membuat beberapa clothing line . Diantaranya adalah "OCCULT" dan "MONSTA" sekitar tahun 2008 - 09.
May 2009, Abinara bertemu dengan Prisa Rianzi (Pemilik Dreambirds Artwear saatini) dan memelihara 2 burung hantu bernama Mika dan Uluuka ~ . Pada saat itu, keinginan Abinara untuk menciptakan sebuah clothing line yang berbeda telah dia kubur. Namun setelah diyakinkan oleh pasangannya, akhirnya mereka mulai berencana untuk menciptakan "mimpi" yang terpendam. Abinara ingin agar karya nya bisa dimiliki seluruh orang, namun tanpa harus membeli dalam bentuk lukisan. Mereka ingin agar orang dapat menghargai sebuah karya seni dalam format yang gampang didapatkan. Disinilah "artwear" tercetus. Namun, satu hal fatal yang masih mengusik mereka, yap, judul brand yang menarik. Dari Wolflovesbunny, Hope, OH!, dan ratusan nama mereka coba, namun tak satupun cocok. Hingga pada suatu ketika, burung hantu mereka meninggal tanpa sebab. Mengakibatkan mereka tidak fokus. Namun mereka masih tetap mencari nama yang pas. Sambil makan, sebelum tidur, bangun tidur mereka putar otak.
 

Then it just clicked. Satu hari ketika Abinara dan Prisa sedang makan malam dan bertukar pikiran... 
" Apa sih binatang yang paling kita suka gambar? " tanya Prisa.
" Burung hantu sih... pokoknya burung deh. Aku suka mereka bisa terbang tinggi sekali, bebas di angkasa. " jawab Abinara.
 
 

Dan pada akhirnya malam itu, sebuah mimpi memiliki nama... Dreambirds artwear. Start dari hari itu, sebuah motivasi yang besar mendorong mereka berdua untuk mewujudkan mimpi ini. Mereka segera mempersiapkan 100 karya untuk Dreambirds. Yang mana sebenarnya baru 20 karya telah rilis hingga saat ini. Disinilah rintangan dimulai. Tanpa support, tanpa kaki-kaki yang kuat, bahkan tanpa modal. "Tanpa modal?" ya kalian pasti bingung. Konon Abinara dan Prisa memiliki sebuah band metal... "Vendetta" adalah nama band terrsebut. Band inilah yang menjadi titik awal karier Dreambirds. Bermodalkan tabungan seumur hidup Prisa dan Abinara, mereka gambling untuk membuat merchandise Vendetta. Saya (Admin twitter) ingat betul betapa ketakutannya mereka apabila ini tidak berhasil.
 

Vendor demi vendor mereka cari di kaskus. Tangerang, Jakarta, Bandung, dll. Salah satu rintangan terberat mereka layaknya membeli kucing dalam karung. Mereka dikelilingi oleh buaian para vendor. Akhirnya mereka berhasil menemukan sebuah vendor yang cukup baik untuk memproduksi baju Vendetta. 
 

"Alhamdulillah sa, akhirnya ye. Hampir aja kita gagalin ni semua. " 
Namun permasalahan tak berhenti disitu, justru semakin gelap. 
Buaian sang vendor membuat Abinara dan Prisa lupa bahwa " tak seindah itu dunia clothing bung!! " 
jadwal tak sesuai, bahan yang tak pantas, dan...produksi lebih tanpa sepengetahuan mereka. Stress, panik, takut karena Facebook Dreambirds telah dibuat dan Abinara telah membuat iklan nya berjudul "VENGEANCE" 
 

Suatu ketika mereka sedang berlatih band, ada seorang kawan dari mereka menelpon dan mengaku melihat di baju Vendetta di jembatan Blok M. Disinilah apabila mereka bisa kilas balik, seberapa kuat mereka mau mewujudkan mimpi mereka. Setelah berbagai proses yang akan sangat panjang apabila diuraikan disini, akhirnya "VENGEANCE" sampai di tangan mereka!! Harapan muncul kembali layaknya matahari terbit setelah sekian lama. Tanpa karyawan, tanpa bantuan orang lain, Abinara dan Prisa mulai menjual baju tersebut. Mereka akui, pada saat itu mereka mengurung diri dari dunia luar. Dari keluarga, dari teman, dari kerabat. Lingkup mereka hanya kamar Prisa yang mana penuh dengan tumpukan baju Vendetta. 
 

" Kamu lipet, aku catet orderannya ya! " kata Abinara 
Setiap malam pada saat itu, Abinara tag seluruh temannya di facebook, tanpa terkecuali.
 
" Ah lo spam banget sih bro! " | " Jualan apaan lo? emang bisa? " | adalah makanan mereka setiap hari.
 
 

Sedikit demi sedikit, tumpukan itu berkurang dan kas bertambah. Dengan modal yang sedikit bertambah, mereka mulai membangun workshop di daerah Kemang.
Pada tanggal 8 February 2010 baju "VENGEANCE" sold out. Berbekal pengalaman dari vendor sebelumnya, kali ini mereka memutuskan untuk melakukan semuanya sendiri. Mencari bahan yang bagus, mencari tukang jahit, belajar sablon, semua mereka lakukan bersama. Sembari membangun workshop Dreambirds, mereka tanpa henti mencari ilmu demi ilmu untuk membangun mimpi yang besar. 
 
21 Juni 2010 sebuah kabar buruk dan baik mengejutkan Abinara. Prisa memutuskan untuk kuliah art di San Fransisco selama 5 tahun. Mereka sepakat mimpi akan terus dijalankan apapun yang terjadi. Setengah dari modal awal Dreambirds dibelikan mesin sablon rotary manual. Pada saat Prisa masih di Jakarta, mereka belum memulai pergerakan Dreambirds secara signifikan. Bahkan lebih parahnya Abinara masih sangat belum mahir menyablon. Namun setelah kepergian Prisa ke negeri seberang, Abinara mencoba untuk bangkit dan menghidupkan mimpi ini. "HEADS UP" dipilih menjadi artwork awal Dreambirds. Dengan ilmu yang masih sangat minim, dengan mesin sablon yang telah menguras mereka, Abinara memberanikan diri. Kali ini tanpa partner hidup yang sekian lama berjuang di sampingnya, Abinara berhasil mencetak 25 pcs "HEADS UP" Terlepas dari hasil akhir sablonan yang buruk, terbersit senyum di dalam hati Abinara, "I did it." Senyuman tersebut hingga kini masih nyata dan semakin lebar karena support dari Birdies yang tak ada hentinya.15 
 

Apa inti dari perjalanan ini? 
Wujudkan mimpimu, tembus ketakutanmu, yakinkan dirimu bahwa inilah yang kamu benar-benar inginkan, demi masa depan bahagia.
 
Dream...Create...Future.

cibeunyingkidul20120423

Ini Adalah Penjelasan tentang Produk Dreambirds Artwear 

Dreambirds adalah merek buatan tangan berfokus pada IntegritasOrisinalitasdan kualitasMembawa Jakarta dannegara di seluruhyang terbaik dalam pakaian jalan-pakai bahan terinspirasi sejak tahun 2009. Para pendiri Dreambirdsmenyediakan desain pikir-out berasal dari dibuat secara manualilustrasi terampil dan lukisan cantik realisme setelahaplikasi sempurna untuk nyamannomor di batch terbatasmembuat setiap bagian dari pakaian karya seni layak untukmengumpulkan dan dikenakan dengan bangga!

Siapa kita ?
Dreambirds Artwear bertujuan untuk menginspirasi dan menyampaikan pesan kepada semua orang untuk terlibat dalamapa yang mereka suka lakukan dalam hidupDalam melakukannya memotivasi positif bahagiamemberikankebahagiaan dan pencerahan dalam gaya hidup semua orang. Setiap bulankami memproduksi potongan-potongan diri kita sendiri, mengekspresikan emosi kita melalui karya seni kita sungguh-sungguh mendedikasikan waktu kita dengan.Kami kemudian mencetak secara manual desain kami ke kemejalengan panjanghoodiesdan berbagai potonganpakaian lainnyaDari sanaitu akan dikirim ke pelanggan setia dan indah kami di seluruh Indonesia menyebarkan kata-kata yang kita tetap benar dan sayang untuk hati kita untuk "DREAM", "CREATE", dan berharap untuk "FUTURE"terang. Kami .. Apakah DreambirdsHOOT!!
Kalian Bisa baca Baca di http://dreambirdsartwear.com

 Ini Sebagian Adisi lama 

Screen%2BShot%2B2014-12-29%2Bat%2B6.43.40

Screen%2BShot%2B2014-12-29%2Bat%2B6.43.01

Kamis, 27 Agustus 2015

BERBAGAI JENIS SABLONAN

Jenis-Jenis Sablon Kaos

Anda tau dengan kata "sablon"??
nah! berikut ini mungkin bisa menjadi pengetahuan buat kawan-kawan
Beberapa jenis sablon yang sering digunakan :

1. Sablon Rubber (Sablon Karet)

Sablon Rubber dikenal juga dengan nama sablon karet karena memiliki sifat elastis. Sablon ini adalah jenis sablon yang sering digunakan dan banyak diaplikasikan dalam dunia sablon. Sablon ini cocok untuk kaos gelap maupun terang karena sifatnya yang menepel dan mampu menutupi rajutan kain atau serat kain. Dengan cat dan cara pengerjan yang baik sablon jenis ini mampu tahan bertahun-tahun.
2. Sablon Plastisol

Sablon jenis ini menggunakan minyak sebagai bahan dasarnya, berbeda dengan cat rubber yang berbahan dasar air. Kelebihan sablon ini adalah mampu menembus dot atau titik yang sangat kecil sehingga cocok untuk mencetak desain raster.
3. Sablon High Density


Sablon High Density adalah menggunakan berbahan dasar cat minyak, dengan kemampuan menembus dot atau titik sangat kecil dengan hasil prima. Sayangnya untuk sablon jenis ini membutuhkan sinar infra merah untuk mengeringkannya yang tentu biayanya sangat mahal.
4. Sablon Glow In the Dark (GID)


Sablon jenis ini memiliki keistimewaan yaitu menyala atau memancarkan cahaya dalam kegelapan. Sablon jenis ini akan lebih maksimal bila digunakan pada kaos berwarna gelap.
5. Sablon Reflektif

Sablon jenis ini merupakan kebalikan dari sablon Glow In The Dark karena sablon jenis ini akan menyala jika terkena cahaya. Prinsip dari sablon ini adalah memantulkan cahaya yang menyinarinya.
6. Sablon Discharge

Sablon Discharge adalah sablon yang memiliki kemampuan untuk menghilangkan warna dasar kaos dan digantikan dengan warna sablon/cat yang diinginkan.
7. Sablon Flocking (Beludru)
Sablon Flocking merupakan sablon yang memiliki bentuk timbul dan dilapisi beludru.
8. Sablon Foam (Timbul)

Sablon Foam atau dikenal dengan sablon timbul merupakan jenis sablon yang permukaanya mengembang.
9. Sablon Glitter

Sablon ini merupakan sablon yang menggunakan cat dengan campuran bubuk glitter. Bubuk Glitter sendiri tersedia dalam berbagai macam pilihan warna. Sablon Glitte ini hampir sama efeknya dengan sablon jenis reflektif namun serbuk yang dipakai lebih besar.
10. Sablon Foil

Sablon ini menggunakan kertas berbahan foil/logam dan memiliki efek seperti aluminium.
11. Sablon Gradasi

Sablon gradasi merupakan sablon yang dalam prosesnya menggunakan lebih dari satu warna dan memiliki sambungan warna yang halus.
12. Sablon Metalik

Sablon Metalik adalah jenis sablon yang memiliki efeknya sama dengan warna emas, perak atau tembaga.
13. Sablon Pigment

Sablon pigmen merupakan sablon yang menyatu dengan bahan karena cat yang digunakan menyerap ke dalam serat kain kaon dan sablon ini juga tidak terasa kaku. Biasanya sablon jenis ini digunakan pada kaos yang berwarna putih atau cerah.
14. Sablon Superwhite

Sablon ini hampir sama dengan sablon pigmen yang catnya menyatu dengan bahan kaos, tetapi sablon ini lebih tebal. Sablon ini biasa digunakan pada kaos yang berwarna putih atau cerah.